Pemerintah DKI Jakarta tengah mengkaji sejumlah langkah baru untuk mengurai kemacetan yang makin parah di ibukota ini.
Beberapa diantaranya adalah pengenaan tarif untuk kendaraan di daerah tertentu serta larangan melintas bagi sepeda motor di jam sibuk lalu lintas jalur tertentu di ibukota.
Rencana Pemda DKI Jakarta kontan menuai protes pengguna sepeda motor.
''Motor nggak boleh lewat, ya macet juga, namanya Jakarta, mobil banyak,'' kata seorang pengguna sepeda motor di Jalan Sudirman, jalan utama Jakarta kepada BBC Indonesia.
''Harusnya mobil yang dikurangi. Kalau motor kan jalan yang dipakai cuma segitu, kalau mobil?'' tanya rekan pengguna sepeda motor lainnya.
Pertambahan kendaraan
Motor nggak boleh lewat, ya macet juga, namanya Jakarta, mobil banyak -Warga Jakarta
Jakarta menjadi rimba belantara kendaraan bermotor karena pertumbuhannya sangat tak sebanding dengan pertumbuhan ruas jalan.
Menurut Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, setiap hari ada 600 unit kendaraan bermotor baru didaftarkan, sementara untuk sepeda motor mencapai 1000 pendaftaran per hari.
Rencana pemerintah setempat itu bukan hanya menuai kritik dari pengguna sepeda motor tetapi juga dari Dewan Transportasi Jakarta sendiri.
Anggota Dewan Tulus Abadi, upaya Pemda Jakarta juga pemerintah Pusat selalu parsial. Tulus yang juga pegiat YLKI mengatakan, persoalan utama penyebab kemacetan yakni sistem transportasi masal yang layak, tidak kunjung dibuat.
Rancangan transportasi massal
''Mau bangun monorail hanya tiangnya saja. TransJakarta hanya beberapa koridor dan pelayanannya makin menurun. Padahal pemerintah provinsi sudah mempunyai rancangan transportasi makro yang bisa menyelesaikan masalah,'' kata Tulus kepada BBC Indonesia.
Pola transportasi makro Jakarta, menurut Tulus menyangkut penyediaan 15 jalur koridor busway sampai 2011, proyek massa rapid transport pada 2016, serta pembenahan jalur transport ke wilayah penyangga di Jabodetabek.
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengakui terdapat banyak kelemahan dalam skema pembenahan problem kemacetan di ibukota sekarang ini, namun menjanjikan sistem transportasi Jakarta dan sekitarnya akan dibenahi segera dengan perbaikan jalur kereta api.
Menurut hitungan Kantor Menko Perekonomian kerugian tahun lalu akibat kemacetan di Jakarta dan sekitarnya mencapai Rp 5,5 triliun.
sumber : BBC Indonesia